☂。◕‿◕。 ßσσßσσ'ѕ Ľε✝✝εɾ 。◕‿◕。☂
Hellooo . . . Welcome to my super blog . . . And happy reading (˘˛˘ʃƪ)
Kamis, 27 November 2014
REFLEKSI FILM "TROUBLE WITH THE CURVE"
Film ini sendiri berkisah tentang Gus Lobel
(Clint Eastwood) seorang baseball scout (pencari bakat) senior yang
terkenal dengan kemampuan serta instingnya untuk mendeteksi bakat-bakat
terpendam dari seorang pemain. Namun seiring dengan berjalannya waktu banyak
yang meragukan kemampuan Gus yang dinilai sudah makin menua dan tidak mampu
untuk beradaptasi dengan kemajuan zaman. Disaat para pencari bakat lain sudah
memakai bantuan komputer untuk melakukan analisis, Gus tetap bersikukuh bahwa
cara terbaik adalah melihat secara langsung pemain yang diincar. Namun disisi
lain Gus memang tengah dalam masalah dimana matanya mulai sulit untuk melihat
dengan jelas. Padahal penglihatan adalah hal yang paling penting dalam scouting.
Untuk itulah Pete Klein (John Goodman) yang merupakan atasan sekaligus sahabat
baik Gus meminta bantuan pada Mickey (Amy Adams) yang tidak lain adalah puteri
tunggal Gus untuk membantu sang ayah dalam bertugas di North Carolina. Selama
ini hubungan Gus dan Mickey tidak pernah akur dimana Mickey merasa sang ayah
membuangnya. Di tempat yang sama mereka juga bertemu dengan Johnny Falanagan
(Justin Timberlake) seorang scout muda yang dulu sempat menjadi pemain
hebat yang direkrut oleh Gus.
Dari film ini saya mendapatkan
beberapa pesan yang disampaikan di film ini. Dari pembuktian bahwa teknologi
belum tentu selalu mengalahkan kemampuan otak manusia, hingga melakukan apa
yang anda sukai adalah cara paling tepat dalam menikmati hidup. dan bukan hanya
kisah cinta yang ditawarkan, tapi ada juga kisah bagaimana seorang anak
mendapatkan cinta ayahnya, dan seorang ayah yang menemukan dirinya sudah tidak
muda lagi.
Senin, 22 September 2014
REFLEKSI FILM "SOUL SURFER"
Dari
film yang saya lihat yang berjudul “SOUL SURFER” saya telah mendapatkan
pelajaran berharga dari seorang gadis yang hobi berselancar. Ketika dia
kehilangan lengan kirinya akibat gigitan ikan hiu saat berselancar
dengan teman-temannya, dia tetap tidak putus asa untuk tetap berlatih
selancar demi memenangkan kejuaraan hawai yang akan diadakan beberapa
hari setelah dia kehilangan lengannya, karena banyak teman dan
keluarganya yang tetap mendukungnya untuk tidak putus asa dalam
menjalani hidup setelah ia kehilangan salah satu anggota tubuhnya. Saya
memang tidak menginginkan hal itu terjadi oleh sebab itu saya tetap
bersyukur dengan apa yang telah Tuhan berikan terhadap saya yaitu tubuh
yang normal. Saya harus menggunakannya dengan cara yang benar dan tidak
melanggar aturan yang telah Tuhan ciptakan. Saya akan berusaha tidak
putus asa dalam menjalani segala hal agar mendapatkan hal yang terbaik
atas usaha dan kerja keras saya.
Sabtu, 20 September 2014
Minggu, 10 November 2013
KLEPTOMANIA
Ciri-ciri Kleptomania dan Penanganannya
Istilah kleptomania berasal dari dua kata, klepto dan mania, di mana klepto berarti mencuri sedangkan mania bermakna sebuah kegemaran yang berlebihan. Penderita kleptomania biasanya sering mencuri di tempat umum. Menucuri biasanya dilakukan di supermarket, di tempat pesta atau mencuri barang milik teman. Kenapa orang bisa jadi kleptomania? Bisakah kleptomania disembuhkan?
Orang menjadi kleptomania karena ada dorongan yang tertahankan untuk mencuri meski ia tidak membutuhkan barang tersebut dan kadang barang yang dicuri pun tidak terlalu bernilai.
Dilansir dari MayoClinic, kleptomania adalah gangguan kesehatan mental serius yang jika tidak diobati akan membuat hidup orang tersebut berantakan.
Penelitian terbaru yang dilakukan Stanford University mengungkap, 62,5 persen penderita kleptomania adalah perempuan sementara 37,5 persen sisanya adalah laki-laki.
Penderita kleptomania akan menyangkal dirinya sakit dan mempertahankan diri jika dituduh mencuri. Kebanyakan penderitanya malu dan takut untuk mencari perawatan gangguan kesehatan mentalnya.
Ciri-ciri orang kleptomania adalah:
1. Punya keinginan besar yang begitu mendesak untuk mencuri pada barang yang mungkin tidak ia perlukan.
2. Merasa senang saat mencuri.
3. Merasa lega dan puas
4. Tapi setelah mencuri akan merasa bersalah, menyesal, membenci diri sendiri dan takut ditahan polisi.
5. Meski sesudah mencuri timbul rasa takut dan menyesal tapi dorongan untuk mencuri akan muncul lagi secara spontan atau saat sedang depresi atau stres, sehingga perilaku kleptomania terus berulang.
6. Orang kleptomania mencuri bukan untuk kepentingan pribadi atau balas dendam, tetapi karena dorongan yang begitu kuat sehingga timbul rangsangan untuk mencuri.
Penyebab
Hingga kini penyebab kleptomania tidak diketahui secara pasti. Tapi beberapa bukti penelitian menunjukkan kleptomania mungkin terkait dengan salah satu hormon otak yakni pada serotonin. Hormon serotonin ini membantu mengatur suasana hati dan emosi.
Ada juga beberapa bukti menyebutkan bahwa kleptomania mungkin berhubungan dengan gangguan kecanduan atau gangguan obsesif-kompulsif. Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami kemungkinan penyebab kleptomania.
Meskipun penyebab kleptomania tidak diketahui pasti, namun para peneliti menemukan ada faktor-faktor risiko yang meningkatkan perilaku kleptomania yaitu:
Stres yang berlebihan, seperti sedang mengalami kerugian besar mengalami cedera di kepala atau cedera otak. Memiliki saudara kandung yang kleptomania, gangguan mood, kecanduan atau gangguan obsesif-kompulsif.
Pengobatan
Jika tidak diobati, maka kleptomania dapat mengakibatkan masalah emosional dan masalah hukum. Karena penderita kleptomania itu tahu mencuri adalah salah tetapi merasa tidak berdaya untuk melawan dorongan tersebut.
Pengobatan kleptomania biasanya dengan obat-obatan dan psikoterapi, atau masuk kelas konseling. Terapi perilaku kognitif telah menjadi psikoterapi pilihan utama untuk kleptomania. Secara umum, terapi perilaku kognitif membantu penderitanya mengidentifikasi perilaku itu tidak sehat dan menggantinya dengan yang sehat dan positif.
Untuk menghindari kekambuhan, pastikan untuk tetap pada rencana pengobatannya. Jika penderita merasa terdesak untuk mencuri segera hubungi psikiaternya atau keluarga atau kelompok konselingnya.
Langganan:
Postingan (Atom)